Joey Alexander Sila Pianis Cilik Asal Indonesia yang Mendunia
Mungkin banyak yang tidak
mendengar kabar yang membanggakan tentang serorang pemusik cilik Indonesia yang
menorehkan prestasi gemilang di mancanegara.Prestasi yang jelas membuat
inspirasi bagi anak-anak bangsa lainnya apa boleh dianggap sesuatu yang tak menarik
bagi para media yang berlomba-lomba meliput berrita berita sensasi murahan dan
bodoh serta tidak penting.
Pianis
cilik Indonesia yang bernama Joey Alkexander Sila ini dan berusia jelang 10
tahun, ini tercatat berhasil meraih prestasi dalam event dunia dengan
meraih Grand Prix 1st International Festival – Contest of Jazz
Improvisation Skill yang diselenggarakan pada 5-8 Juni 2013 di Odessa, Ukraina.
Joey ,lelaki cilik berkacamat ini menjentikkan jari jemarinya
diatas tuts piano dalam atmosfer jazz yang kental,menjadikan dewan juri
jazz profesional dari berbagai negara seperti Ukraina, Rusia dan Perancis, berdecak
kagum.Mereka memuji bakat sang pianis cilik sebagai anugerah tak
ternilai dari Tuhan. Sebagai satu-satunya peserta paling muda, Joey Alexander
berhasil mengungguli 43 peserta final lainnya yang datang dari 15
negara.
Dalam kompetisi improvisasi jazz yang untuk pertama kalinya dilakukan ini, para kontestan ini kemudian dikelompokan dalam 5 group band yang masing-masing terdiri dari drummer, bass gitar, gitar, piano, trumpet, trombone, saxsophone dan penyanyi. Selama 3 hari anggota band diganti dengan peserta yang berbeda-beda dan mereka berkompetisi memainkan beragam aliran jazz, seperti jazz rock, jazz funk, jazz soul, dan jazz fusion.”Saya kebnetulan banyak memainkan karya karya standar” tutur Joey Alexander Sila yang bertemu dengan saya didampingi orangtuanya pada kamis 13 Juni 2013 di Goethe Haus Menteng Jakarta.
Dalam kompetisi improvisasi jazz yang untuk pertama kalinya dilakukan ini, para kontestan ini kemudian dikelompokan dalam 5 group band yang masing-masing terdiri dari drummer, bass gitar, gitar, piano, trumpet, trombone, saxsophone dan penyanyi. Selama 3 hari anggota band diganti dengan peserta yang berbeda-beda dan mereka berkompetisi memainkan beragam aliran jazz, seperti jazz rock, jazz funk, jazz soul, dan jazz fusion.”Saya kebnetulan banyak memainkan karya karya standar” tutur Joey Alexander Sila yang bertemu dengan saya didampingi orangtuanya pada kamis 13 Juni 2013 di Goethe Haus Menteng Jakarta.
Kompetisi
Musik Jazz berlangsung secara terbuka dihadapan para dewan juri dan para
penonton . 5 kelompok band secara bergantian bermain dengan menyajikan
pola bermain dan pola improvisasi jazz sekitar satu jam dalam
Concert Hall yang memiliki daya tampung sekitar 600 orang .
Kompetisi
1st International Festival – Contest of Jazz Improvisation Skill Festival
merupakan gagasan dari Mikhail Freidlin, organizator dan produser dari Odessa
Jazz Carnival . Tujuan penyelenggaraan Festival ini adalah untuk menemukan
musisi jazz yang kuat dalam berimprovisasi dan memperkenalkannya bakat musisi
tersebut kepada kjhalayak disamping keinginan keinginan untuk menaikkan
nilai komersial dari musik jazz itu sendiri.
Penonton yang antusias dan bergairah ,tampaknya memberikan
semangat yang tinggi bagio pianis cilik Joey AlexanderSila.Joey sama sekali tidak kagok
maupun nervouis.Passion nya yang tinggi dalam menggeluti musik tampaknya
menghalau rasa gelisahnya.Joey memang
tampak penuh percaya diri menggerayangi tuts piano dengan musik jazz.Penampilan
Joey dalam bermain jazz didampingi drummer jazz berbakat Sandy Winarta.Secara
kebetulan baik Joey dan Sandy memang berasal dari Denpasar Bali.Joey sendiri memang mengenal
Sandsy Winarta dengan baik.
Bakat
musik terutama jazz yang dimiliki Joey memang telah diendus oleh kedua orang
tuanya Denny Sila dan Fara.Menurut ayahnya Denny, Joey , telah memperlihatkan
talenta dan minatnya yang tinggi terhadap permainan piano sejak
berusia 5 tahun. Di bawah asuhan ayahnya,
Joey
Alexander pun mengikuti berbagai festival jazz antara lain Java
Jazz International Festival, Jakarta I, World Youth Jazz Festival di Kuala
Lumpur. Hingga suatu hari tepatnya tanggal 23 Desember 2011 Joey juga
diundang oleh UNESCO untuk bermain di depan tokoh jazz dunia yang juga berperan
sebagai Unesco Goodwill Ambassador , Herbie Hancock, di @atameri
ca
Jakarta yang berada di lantai 3 Pacifiuc Place Sudirman Jakarta.
Herbie
Hancock terperangah saat Joey memainkan komposisi karyanya Watermelon Man
dengan fasih diatas tuts grand piano.
Namun
sayangnya, tetap saja sosok Joey saebagai anak Indonesia berbakat musik luar
biasa tak pernah diketahui khalayak.
Akan
tetapi kemenangan Joey Alexander dalam event kompetisi jazz
tersebut telah mengharumkan nama Indonesia di Ukraina dan tentunya di
mata internasional. Dengan meraih prestasi di kompetisi jazz tersebut , Joey
jpun mendapat peluang untuk tur keliling Eropa dan rekaman album jazz .
0 Responses to Pianis Jazz Cilik Indonesia Joey Alexander Sila Menoreh Prestasi Internasional