Den Haag - Tiga pemuda berprestasi dari Kabupaten Rembang (Jawa Tengah): Titik Lestari, Lasiyatun dan Wahyu Zaenur Roziqin diundang melawat ke Belanda oleh Plan-Netherlands, sebuah LSM yang bergerak di bidang pemberdayaan ekonomi pemuda.
Lawatan selama 10 hari itu diisi dengan kegiatan antara lain kunjungan ke berbagai instansi di Amsterdam, Leiden, dan Utrecht, presentasi ke perusahaan donaturnya Plan Netherlands, tinggal di keluarga Belanda dan beranjangsana ke KBRI Den Haag.
Rombongan dengan ketua Lukas Kristian, Project Manager Youth Economic Empowerment Plan Indonesia, diterima oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag Ibnu Wahyutomo, Jumat 10 April 2015.
Ikut mendampingi rombongan antara lain staf Plan Netherlands dan pengurus Indonesia Netherlands Youth Society (INYS), demikian Minister Counsellor Penerangan, Sosial dan Budaya Azis Nurwahyudi dalam keterangan pers seusai pertemuan.
Selama anjangsana Lukas menjelaskan kegiatan Plan Indonesia sebagai organisasi nirlaba yang membantu anak-anak kurang mampu di bidang kesehatan, pendidikan, perlindungan anak dan pemberdayaan ekonomi pemuda.
"Di Indonesia, proyek ini dimulai pada 1969 dan terus berkembang. Pada 2004 dilakukan di Rembang (Jawa Tengah), dan pada 2015 di Nusa Tenggara Timur (NTT)," terang Lukas.
Menurut Lukas, program yang dibawa ke Belanda sekarang ini bertajuk The Road to Happiness dan diberikan kepada pemuda binaan Plan Indonesia yang dinilai berprestasi
Satu diantaranya adalah Titik (21), seorang aktivis yang membantu mengajar anak anak kurang mampu. Selain sebagai guru di SD Kajar 2, Titik juga aktif mendatangi anak-anak usia sekolah yang tidak disekolahkan oleh orangtuanya karena faktor ekonomi.
Titik juga memberikan penyuluhan agar remaja di desanya tidak menikah di usia dini dengan harapan mencapai tingkat hidup yang lebih baik dan bisa berkarya untuk masa depan mereka.
Sementara Lasiyatun (24) adalah seorang penggerak usaha anyaman bambu di desa Dadapan dan hasil didikan Plan Indonesia untuk dapat mengelola usaha kecil dengan lebih profesional. Plan Indonesia menilai kecakapan Lasiyatun dalam mengelola usaha kecil dapat memberikan manfaat bagi lingkungannya.
Sedangkan Wahyu, seorang mantan tukang batu yang karena mengikuti pelatihan dari Plan Indonesia ni kemudian berhasil alih profesi menjadi seorang pekerja di salah satu mini market di Rembang.
Berkat ketekunannya mengikuti pelatihan pemberdayaan di Plan Indonesia, Wahyu berhasil terpilih menjadi salah satu pegawai berprestasi tingkat nasional yang diadakan oleh minimarket tersebut.
Selama beranjangsana dengan KUAI KBRI Den Haag, para pemuda berprestasi itu menceritakan pengalamannya selama kunjungan di Belanda.
Salah satunya adalah kesempatan untuk berkenalan dengan generasi muda Belanda yang tergabung dalam INYS dan Plan Netherlands. Mereka berkeinginan untuk terus menjalin kemitraan.
Direncanakan pada Mei nanti Aafke van der Heide dan Arsjaad Imami dari Plan Netherlands akan melakukan kunjungan balasan ke Rembang.
Menutup pertemuan, KUAI Ibnu Wahyutomo berpesan kepada ketiga pemuda dari Rembang untuk terus meningkatan kemampuan dan pengetahuan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
KUAI juga menyarankan kepada pengelola program ini agar melibatkan pemerintah daerah setempat. "KBRI Den Haag siap membantu kegiatan positif ini," demikian KUAI.
Sumber : http://news.detik.com/
3 Pemuda Berprestasi dari Rembang Diundang Melawat ke Belanda
Diposting oleh
Unknown
Kamis, 11 Juni 2015
Diberdayakan oleh Blogger.
0 Responses to 3 Pemuda Berprestasi dari Rembang Diundang Melawat ke Belanda